Sabtu, 21 Oktober 2017

MAKALAH BAHASA INDONESIA ARTI MEMBACA SERTA TUJUAN DANFAATNYA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah  bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.
Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.
Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi, untuk mendapatkan  pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya dengan  berpasrah diri. Untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah teks  bacaan menjadi bahan yang bermakna. Bagaimana kita bisa memperoleh makna yang terkandung jika hanya diam, sementara teks bacaan adalah benda mati ?  jadi, kitalah yang sebenarnya aktif.
Bahkan bukan hanya pemahaman yang di tuntut dalam membaca, melainkan juga penggolahan bahan bacaan secara kritis dan kreatif. Membaca  bukan hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan Aspek-Aspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah di singgung di atas tadi. Atau lebih berarti bila ia mampu menerapkanya dalam kehidupan secara nyata.
Tak bisa di pungkiri saat ini bahwa pengajaran membaca itu telah berakhir  bila seseorang dapat memvokalkan simbol-simbol tulis. Jangan heran bila ada seorang murid SMA masih terbiasa membaca buku pelajarannya dengan suara keras, Tak bisa di salahkan mereka itu. Sebab, selama itu pula tak ada yang mengoreksinMembaca sangat berpengaruh basar pada kehidupan sehari-hari, itulah makanya seseorang yang pengetahuannya luas dan Aktual selalu membaca , mambaca, dan membaca terus.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan membaca?.
2. Apa fungsi membaca?.
3. Apa saja jenis-jenis membaca?
4. Apa tujuan membaca?
5. Apa seja manfaat membaca?
6. Apa saja hambatan dalam membaca dan cara mengatsinya?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengeratui arti membaca
2.      Untuk mengetahui bagaimana fungsi membaca
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis dalam membaca
4.      Untuk mengetahui tujuan dari membaca
5.      Untuk mengetahui apa saja manfaat dalam membaca
6.      Untuk mengetahui hambatan-hambtan dalam membaca dan cara mengatasinya

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan(huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Secara linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Sebuah aspek pmbacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunti yang bermakna.[1]
B.     Fungsi Membaca
1.      Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya ilmiah, tesis, skrifsi , dll.[2]
2.      Fungsi pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakan diri kita untuk berkarya didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata.Contoh buku ilmiah, bacaan sastra.
3.      Fungsi praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal:teknik memotret, cara merawat tanaman, resep membuat masakan dan minuman, dll.

4.      Fungsi religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.      Fungsi informative
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.Contoh : dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur diri, mengadakan tamasya yang mengasyikan.Contoh : novel-novel, cerita humor, karya sastra, dll.
7.      Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempuyai fungsi sosial yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian, kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan befikir. Contoh : pembacaan berita, pengumuman, dll. 
8.      Fungsi pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.Contoh : membaca majalah, surat kabar, dll.[3]
C.     Jenis-Jenis Membaca
1.      Membaca Nyaring
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambing-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring sesungguhnya bukanlah hal yang mudah membaca nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.[4]
2.      Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati atau membaca diam, memang tidak ada suara yang keluar, yang aktif bekerja adalah mata dan otak saja, Ikhwal diamnya alat ucap ini saat melakukan membaca dalam hati perlu perlu dicermati oleh guru, sebab hingga saat ini masih banyak siswa saat mereka membaca dalam hati, tetapi pada saat yang sama alat ucap mereka turut aktif. Misalnya, membaca sambil bersuara seperti berbisik, atau dengan bibir bergerak-gerak, atau membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat ucap lainnya. Hal-hal semacam ini secara perlahan harus segera dihilangkan karena akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.[5]
3.      Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.[6]
D.    Tujuan Membaca
Tujuan membaca menurut Henry Guntur Tarigan:
a.       Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
Misalnya untuk mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.

b.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama
Misalnya untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau dialami sang tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya.

c.      Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita
Seperti menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian buat dramatisasi.
d.     Membaca untuk menyimpulkan (membaca inferensi)
Seperti menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal.
e.      Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan
Misalnya untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar.
f.       Membaca menilai
Membaca mengevaluasi seperti untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu.
g.      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan
Dilakukan untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca.
E.     Manfaat Membaca
1.      Melatih kemampuan berpikir atau mengasah otak
membaca mampuh melatih berpikir seseorang ,semakin banyak membaca maka semakin kuat kemampuan seseorang dalam berpikir .Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul.
2.      Meningkatkan Pemahaman
Contohnya dengan kita membaca kita dapat ilmu baru atau pemahaman yang semula kita tidak mengerti menjadi mengerti setelah membaca. Dari sini jelas bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu ilmu yang dipelajari.
3.      Meningkatkan Konsentrasi
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena jika kita membaca dan perhatian kita teralihkan maka kita akan sulit untuk mencerna ilmu yang kitaa baca tersebut .Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan konsentrasi yang tinggi.
4.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
karena membacalah kita bisa mendapatkan ilmu yang berlimpah .Dan jika kita ingin wawasan kita luas maka rajinlah  kita membaca. Orang yang mempunyai wawasan yang luas jelas ia adalah orang yang rajin membaca[7].



5.      Mendukung kemampuan berbicara di depan umum
karena orang yang sering membaca akan mendapatkan ilmu yang banyak .Dan disanalah ia mempunyai kepercayaan diri yang kuat karena mempunyai bahan yang banyak dan mempunyai wawasan yang luas.
F.      Hambatan-hambatan dalam membaca dan Cara mengatasinya
1. Sulit Konsentrasi
Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain. Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca pun ikut menguap terbang.
 Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan Anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan pemahaman dan bukan sebaliknya.
Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi. Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai. Jika ada gangguan, selesaikan dulu sebelum Anda mulai membaca.
Cara memusatkan konsentrasi Gunakan mata Anda dan rasakan otot-otok mata yang bekerja sambil mempertahankan konsentrasi agar jalur benang tidak tersesat.


2. Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi. Gangguan ini terutama dialami mahasiswa ketika harus membaca text book tebal yang tidak disukai. Rendahnya motivasi akan muncul ketika Anda hendak membaca suatu buku tapi tidak terlalu tahu buku tersebut tentang apa. Maka Anda akan cenderung membaca sekedarnya saja dan tidak terlalu berminat untuk membaca dengan pemahaman yang baik.
Cara mengatasinya jika kita membaca buku perkuliahan yang tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari judulnya, topik-topik yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika menguasai buku tersebut
     
3. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca
            Hal terakhir yang kita bahas dalam hambatan membaca adalah kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang. Kebiasaan buruk dalam membaca jika terus dipelihara akan membuat kecepatan baca Anda terganggu. Beberapa kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah:
·         Vokalisasi
Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan demikian, kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara. Tahukah Anda berapa kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120 kata per menit. Silakan Anda coba sendiri dan hitung.[8]
·         Sub Vokalisasi
Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini, dampaknya kurang lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca sama dengan kecepatan berbicara.
·         Gerakan Bibir
Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan melafalkan sesuatu. Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan buruk yang kita bahas.

·         Gerakan Kepala
Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata demi kata dalam bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara teratur dari kiri ke kanan kembali lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini akan menghambat kecepatan baca karena pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata.
  • Regresi (Pengulangan ke belakang)
Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak yakin dengan isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi dan mengulang kalimat atau paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu halaman saja Anda melakukannya 10-15 kali, berapa banyak waktu yang telah terbuang.[9]




BABA III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.       
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan membaca mencakup Kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring, menggunakan strategi tertentu, memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, mengaitkan suatu informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks.
B.     Saran
Sebagai seorang mahasiswa yang mengkhususkan diri dalam bidang pendidikan membaca sangatla penting, dengan membacalah kita bisa mengetahui berbagai informasi dan sekalian menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Membaca murupakan salah satu wadah pengtahuan yang sanyat baik suntuk semua orang baik anak-anak maun orang yang sudah lanjut ujaia, jadi rajin-rajinla membaca walaupun itu hanya sedikit sesungguhnya membaca itu tidak akan rugi mala akan membawah kearah yang lebih baik lagi.








DAFTAR PUSTAKA

Anderson. 1972. membaca. Bandung : Pustaka
Amir. 1996. membaca. Jakarta : Rhineka Cipta.

Soedarso. 1998. jenis-jenis membaca. Jakarta : Airlangga

Tampubolon. 1998. jenis-jenis membaca. . Bandung : Rineka Cipta.
Tarigan. 1990. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Percetakan Angkasa.
Widyamartaya. 1992. manfaat membaca.Jakarta Pustaka
Sudarso. 2001.  Pemahaman atau Kompherensi Membaca.Bandung Airlangga



1.      Anderson, membaca. 1972 hal: 209-210
2.       Amir,membaca, 1996 hal:4

3.       Amir,membaca, 1996 hal:5
4.       Soedarso,jenis-jenis membaca, 1998 hal:18
5.       Tampubolon,jenis-jenis membaca. 1998 hal:21
6.       Tarigan, Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, 1990 hal:32
7.       Widyamartaya, manfaat membaca, 1992 hal: 140-141
8.       Sudarso, Pemahaman atau Kompherensi Membaca, 2001 hal 37
9.       Sudarso, Pemahaman atau Kompherensi Membaca, 2001 hal 38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar